Sepekan usai kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi, jumlah konsumsi Pertamax oleh masyarakat Kabupaten Jember, disebutkan mengalami peningkatan secara drastis. Peningkatan jumlah pembelian Pertamax oleh masyarakat ini, bahkan disebutkan mampu mencapai angka 200 persen.
Supervisor SPBU Jalan Gajah Mada, Kecamatan Kaliwates, Iwan Hendarto, Hari Kamis siang, mengatakan, sebelum adanya kebijakan pemerintah pusat untuk menaikkan harga BBM bersubsidi, jumlah permintaan Pertamax dari masyarakat, rata-rata hanya berkisar antara 700 hingga 800 liter per harinya. Namun sekarang, jumlah konsumsi Pertamax oleh masyarakat telah meningkat sampai dengan 2.500 liter per harinya. Menurut Iwan, permintaan yang tinggi dari masyarakat ini, dikarenakan harga Premium bersubsidi dengan Pertamax, hanya selisih sedikit. Padahal, Iwan menegaskan, penggunaan Pertamax jauh lebih irit, karena kandungan oktan yang dimilikinya jauh lebih tinggi, jika dibandingkan dengan Premium.
Lebih lanjut, Iwan menerangkan, terhitung sejak Tanggal 25 November kemarin, SPBU Jalan Gajah Mada juga menurunkan harga Pertamax sebesar Rp. 200. Dari harga sebelumnya sebesar Rp. 10.800 per liter menjadi Rp. 10.600 per liter. Penurunan harga Pertamax dilakukan Pertamina, karena harga minyak dunia juga sedang anjlok. Iwan memperkirakan, dalam waktu beberapa hari ke depan, jumlah konsumsi Pertamax oleh masyarakat Jember terus akan mengalami peningkatan.